Namunseperti apa detail proses tersebut sebenarnya? kemana lemak yang hilang dibakar tersebut? Olahraga adalah salah satu cara efektif yang dipilih orang untuk diet karena dikatakan dapat menghilangkan lemak dengan membakarnya menjadi energi. Namun seperti apa detail proses tersebut sebenarnya? kemana lemak yang hilang dibakar tersebut?
0% found this document useful 0 votes25 views5 pagesOriginal TitleSoal sistem ekskresi pada manusiaCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes25 views5 pagesSoal Sistem Ekskresi Pada ManusiaOriginal TitleSoal sistem ekskresi pada manusiaJump to Page You are on page 1of 5 You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.a 1) Bagian P berfungsi mengecap rasa pahit. kelopak mata menutup ketika kelilipan, kaki 2) Bagian Q berfungsi mengecap rasa asam. bergerak menendang ketika lutut dipukul, dan pu-3) Bagian R berfungsi mengecap rasa asin. pil melebar pada saat berada di dalam ruangan 4) Bagian S berfungsi mengecap rasa manis. gelap merupakan contoh gerak
Glukosa adalah jenis gula yang sangat penting untuk produksi energi tubuh. Ketika kita mengkonsumsi karbohidrat, tubuh kita memecahnya menjadi glukosa, yang kemudian memasuki aliran darah. Dari sana, harus diserap oleh ginjal dan disaring keluar dari urin bagaimana proses penyerapan glukosa dan filtrasi ini bekerja? Untuk menjawab itu, kita perlu melihat lebih dekat pada ginjal dan fungsinya. Ginjal adalah dua organ berbentuk kacang yang terletak di kedua sisi tulang punggung, tepat di bawah tulang rusuk. Mereka memainkan peran penting dalam menyaring produk limbah dan kelebihan air dari darah, yang kemudian bergerak keluar dari tubuh sebagai urin. Salah satu zat yang disaring ginjal adalah glukosa. Biasanya, sangat sedikit glukosa hadir dalam urin karena ginjal sangat efisien menyerap kembali ke dalam aliran darah. Selama proses penyerapan glukosa, usus kecil melepaskan glukosa ke dalam aliran darah. Ketika kadar glukosa meningkat, pankreas melepaskan insulin, hormon yang memberi sinyal pada sel untuk menyerap glukosa untuk energi. Tetapi tidak semua glukosa langsung diserap. Apa pun glukosa yang tersisa dalam aliran darah kemudian disaring oleh ginjal. Glukosa disaring melalui jaringan pembuluh darah kecil yang disebut glomeruli, yang terletak di nefron ginjal. Nefron adalah unit fungsional dasar ginjal dan terdiri dari selaput ginjal dan tubulus ginjal. Dalam sel ginjal, glomerulus bertindak sebagai filter dengan memungkinkan molekul kecil seperti glukosa untuk melewati sementara mempertahankan molekul yang lebih besar seperti protein. Glukosa yang disaring kemudian diambil oleh sel – sel di tubulus proksimal, di mana ia diserap kembali ke dalam aliran darah. Jumlah glukosa yang diserap dan diserap kembali tergantung pada kebutuhan tubuh. Jika kadar glukosa darah tinggi, ginjal akan mengeluarkan beberapa kelebihan glukosa ke dalam urin. Inilah sebabnya mengapa pasien diabetes dengan kadar glukosa darah tinggi sering memiliki glukosa dalam urin mereka. Namun, jika kadar glukosa darah rendah, ginjal akan menyerap lebih banyak glukosa dari filtrat untuk mempertahankan kadar glukosa yang cukup dalam darah. Kesimpulannya, penyerapan glukosa dan filtrasi adalah proses penting yang membantu menjaga keseimbangan glukosa tubuh. Ginjal memainkan peran penting dalam menyerap kelebihan glukosa dan menyaringnya keluar dari urin tubuh. Memahami bagaimana proses ini bekerja dapat membantu kita lebih menghargai keseimbangan sistem internal tubuh. Glukosa adalah salah satu gula yang paling penting dalam tubuh manusia. Ini adalah sumber energi utama untuk sel, jaringan, dan organ kita. Untuk menyediakan energi ini, glukosa perlu diserap ke dalam aliran darah dan diangkut ke sel – sel kita. Proses penyerapan glukosa adalah proses yang kompleks, melibatkan mekanisme dan faktor yang berbeda. Salah satu fakta yang paling penting untuk memahami tentang penyerapan glukosa adalah bahwa hal itu terjadi sampai menghilang dari kita makan makanan, karbohidrat yang kita konsumsi dipecah menjadi molekul glukosa dalam sistem pencernaan kita. Glukosa kemudian bergerak ke ginjal, di mana ia memasuki tubulus ginjal sebagai komponen filtrat. Tubulus ginjal adalah bagian dari ginjal yang bertanggung jawab untuk menyerap kembali zat penting, termasuk glukosa, kembali ke aliran darah. Reabsorpsi glukosa terjadi dalam dua cara utama. Yang pertama adalah melalui difusi yang difasilitasi. Ini berarti bahwa glukosa bergerak melintasi membran sel dengan bantuan protein, yang disebut transporter. Dalam kasus glukosa, transporter ini disebut SGLT2 sodium – glukosa cotransporter 2. Transporter ini bertanggung jawab untuk reabsorpsi sekitar 90% dari glukosa dari filtrat. Mekanisme kedua reabsorpsi glukosa adalah melalui transportasi pasif. Ini berarti bahwa glukosa bergerak melintasi membran sel tanpa bantuan transporter, didorong oleh gradien konsentrasi. Mekanisme ini bertanggung jawab untuk reabsorpsi sisa 10% glukosa dari filtrat. Jumlah glukosa yang dapat diserap kembali tergantung pada konsentrasi glukosa dalam filtrat. Ketika kadar glukosa darah normal, konsentrasi glukosa dalam filtrat rendah, dan hampir semua glukosa diserap kembali. Namun, ketika kadar glukosa darah tinggi, seperti halnya pada orang dengan diabetes, konsentrasi glukosa dalam filtrat dapat melebihi kapasitas reabsorpsi ginjal, yang menyebabkan adanya glukosa dalam urin. Kondisi ini dikenal sebagai glucosuria. Setelah semua glukosa diserap kembali dari filtrat, ia menghilang dari urin. Ini berarti bahwa tes urin yang menunjukkan adanya glukosa dapat menjadi bendera merah untuk diabetes atau kondisi lain yang mempengaruhi metabolisme glukosa. Kesimpulannya, penyerapan glukosa adalah proses vital dalam tubuh yang melibatkan mekanisme, pengangkut, dan faktor yang berbeda. Hilangnya glukosa dari filtrat merupakan sinyal penting dari berfungsinya ginjal dan metabolisme glukosa secara umum. Memahami mekanisme penyerapan glukosa dapat membantu kita mencegah dan mengelola kondisi seperti diabetes, yang mempengaruhi proses penting ini. Apa Yang Terjadi? Glukosa adalah gula sederhana yang dibutuhkan tubuh kita sebagai sumber energi untuk melakukan berbagai proses fisiologis. Tubuh kita bergantung pada sistem yang kompleks untuk mengatur kadar glukosa dalam darah kita. Proses penyerapan dan ekskresi glukosa dalam tubuh kita adalah kompleks dan menarik. Dalam blog ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana glukosa diserap sampai menghilang dari mari kita pahami apa yang dimaksud dengan filtrat. Filtrat adalah zat yang terbentuk setelah proses filtrasi awal di ginjal. Ginjal menyaring darah dan menghilangkan zat yang tidak diinginkan seperti kelebihan cairan, racun, dan produk limbah. Filtrat mengandung air, garam, dan mineral lain yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi. Sekarang, ketika glukosa memasuki filtrat, itu diserap kembali ke dalam aliran darah. Proses reabsorpsi ini terjadi pada tubulus ginjal, yang merupakan tabung kecil di ginjal. Glukosa diserap kembali melalui proses yang disebut transpor aktif. Selama transpor aktif, glukosa diangkut melintasi membran tubulus ginjal terhadap gradien konsentrasinya. Gerakan ini membutuhkan energi dalam bentuk ATP. Jumlah glukosa yang dapat diserap kembali dibatasi oleh kapasitas tubulus ginjal untuk mengangkutnya. Kapasitas ini dikenal sebagai ambang ginjal. Setelah ambang ginjal tercapai, kelebihan glukosa tidak diserap kembali dan dikeluarkan dari tubuh melalui urin. Ambang batas ginjal untuk glukosa bervariasi dari orang ke orang, tetapi biasanya sekitar 180 mg/dL. Ini berarti bahwa jika konsentrasi glukosa dalam darah melebihi tingkat ini, kelebihan glukosa akan diekskresikan dalam urin. Pada orang dengan diabetes, ginjal mereka mungkin tidak dapat menyerap kembali semua glukosa yang memasuki tubulus ginjal. Hal ini menyebabkan tingginya kadar glukosa dalam urin mereka, yang merupakan karakteristik dari penyakit ini. Selain itu, tingginya kadar glukosa dalam urin dapat membuat orang merasa dehidrasi dan meningkatkan frekuensi buang air kecil. Sebagai kesimpulan, glukosa adalah sumber energi vital bagi tubuh kita, dan kadarnya diatur dengan hati – hati. Proses penyerapan glukosa dan ekskresi dalam tubuh kita adalah kompleks, tetapi tubulus ginjal memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan yang tepat dari glukosa dalam aliran darah kita. Dengan memahami bagaimana glukosa diserap sampai menghilang dari filtrat, kita dapat menghargai pentingnya menjaga kadar glukosa kita dan menjaga kesehatan ginjal kita. Mengapa Informasi Ini Penting? Glukosa adalah nutrisi dasar yang diperlukan untuk berfungsinya tubuh kita. Ini adalah jenis gula yang berfungsi sebagai sumber energi utama untuk sel, jaringan, dan organ. Tubuh kita bekerja dengan tekun untuk memastikan bahwa kadar glukosa diatur, dan kelebihan disimpan untuk digunakan nanti. Ketika kita mengkonsumsi makanan, sistem pencernaan kita memecah karbohidrat menjadi glukosa. Glukosa kemudian diangkut melalui aliran darah ke berbagai jaringan dan organ. Namun, glukosa perlu disaring dari darah oleh ginjal untuk menjaga keseimbangan. Proses penyaringan ini disebut filtrasi glomerulus dan terjadi di ginjal. Filtrasi glomerulus adalah proses dimana ginjal menyaring darah dan membuang produk limbah. Selama proses ini, darah dilewatkan melalui sistem filtrasi di ginjal yang disebut glomerulus, yang menghilangkan zat yang tidak perlu seperti racun dan kelebihan air. Glukosa, menjadi nutrisi yang diperlukan, tidak disaring keluar dari darah pada saat ini. Selanjutnya, darah yang disaring melewati sistem tubular di ginjal, di mana glukosa diserap kembali. Proses ini disebut reabsorpsi tubulus ginjal. Glukosa secara aktif diangkut dari tubulus ke kapiler ginjal, di mana ia kembali ke aliran darah. Selama ada kelebihan glukosa dalam urin, itu masih akan diserap oleh ginjal. Reabsorpsi glukosa diperlukan untuk menjaga keseimbangan nutrisi dalam aliran darah. Jika ada terlalu banyak glukosa, itu dapat menyebabkan hiperglikemia, yang dapat memiliki konsekuensi kesehatan yang serius. Demikian juga, jika ada terlalu sedikit glukosa, itu dapat menyebabkan hipoglikemia, yang juga dapat memiliki efek negatif pada tubuh. Dengan mengatur proses penyerapan, tubuh memastikan bahwa kadar glukosa tetap dalam kisaran yang sehat. Singkatnya, glukosa diserap ke dalam tubuh sampai menghilang dari filtrat. Ginjal memainkan peran penting dalam mengatur kadar glukosa dalam aliran darah dengan menyaring darah dan menyerap kembali nutrisi yang diperlukan. Memahami proses ini sangat penting untuk mempertahankan gaya hidup yang seimbang dan sehat. Jadi, cara terbaik untuk mempertahankan kadar glukosa optimal adalah memiliki diet sehat dan gaya hidup aktif. Kapan Dan Siapa Yang Membuat Artikel Ini Trending? Glukosa, salah satu molekul yang paling penting dalam tubuh, memainkan peran penting dalam menyediakan energi untuk sel. Ini adalah jenis gula yang dipecah tubuh kita untuk menghasilkan ATP, molekul yang menggerakkan aktivitas seluler. Namun, proses penyerapan dan pemanfaatan glukosa sangat kompleks dan membutuhkan mesin seluler yang efisien. Dalam blog ini, kita akan menyelam jauh ke dalam bagaimana tubuh kita menyerap glukosa dan bagaimana ia menghilang dari glukosa dalam tubuh Proses penyerapan glukosa dalam tubuh dimulai di usus kecil. Ketika kita makan makanan, ia bergerak ke saluran pencernaan, dan di usus kecil, ia dipecah menjadi berbagai nutrisi, termasuk glukosa. Glukosa kemudian diangkut ke sel – sel usus melalui lapisan usus. Sel – sel usus memiliki transporter khusus yang disebut SGLT1 sodium – glukosa cotransporter 1 dan GLUT2 glukosa transporter 2, yang membantu dalam penyerapan glukosa. SGLT1 bertanggung jawab untuk pengambilan awal glukosa dari lumen usus. Ia bekerja dengan menggabungkan penyerapan glukosa dengan pengangkutan ion natrium ke dalam sel. Transportasi ini digabungkan membantu dalam penyerapan glukosa terhadap gradien konsentrasi. Setelah glukosa diangkut ke dalam sel – sel usus, kemudian diangkut ke aliran darah melalui transporter GLUT2. Aliran darah kemudian membawa glukosa ke hati, di mana ia disimpan sebagai glikogen atau dilepaskan kembali ke dalam aliran darah untuk menyediakan energi ke bagian lain dari tubuh. Hati memainkan peran penting dalam mempertahankan homeostasis glukosa, yang penting untuk fungsi normal berbagai organ. Glukosa Hilang dari Filtrat Pada individu yang sehat, glukosa tidak hadir dalam urin karena ginjal mampu menyerap kembali semua glukosa dari filtrat glomerulus. Filtrat glomerulus adalah cairan yang disaring oleh ginjal dari darah. Ini mengandung berbagai nutrisi, termasuk glukosa. Namun, reabsorpsi glukosa dari filtrat hanya terjadi sampai ambang batas tertentu tercapai. Konsentrasi ambang glukosa dalam filtrat dikenal sebagai ambang ginjal. Ini adalah konsentrasi maksimum glukosa yang dapat diserap kembali oleh ginjal. Setelah konsentrasi glukosa dalam filtrat melebihi ambang ginjal, kelebihan glukosa diekskresikan dalam urin. Ambang batas ginjal untuk glukosa bervariasi dari individu ke individu dan juga dapat berubah tergantung pada berbagai faktor, termasuk diabetes, kehamilan, dan obat – obatan tertentu. Kesimpulan Kesimpulannya, penyerapan glukosa dan hilangnya dari filtrat adalah proses kompleks yang membutuhkan mesin seluler yang efisien dan keseimbangan berbagai hormon dan enzim. Pengangkut SGLT1 dan GLUT2 memainkan peran penting dalam menyerap glukosa dari usus ke dalam aliran darah. Ginjal bertanggung jawab untuk menyerap kembali semua glukosa dari filtrat glomerulus sampai melebihi ambang ginjal. Memahami proses ini dapat membantu kita lebih menghargai pentingnya glukosa dalam tubuh kita dan bagaimana hal itu mempengaruhi kesehatan kita secara keseluruhan. Glukosa Direabsorpsi Hingga Hilang Dari Filtrat Saat Berada Di Glukosa adalah nutrisi penting yang berfungsi sebagai sumber energi utama untuk sel – sel tubuh kita. Ini adalah komponen penting dari diet kita dan memainkan peran kunci dalam menjaga kesehatan kita secara keseluruhan. Ketika kita mengonsumsi makanan kaya glukosa seperti buah – buahan, sayuran, dan biji – bijian, tubuh kita menyerapnya melalui sistem pencernaan. Tapi pernahkah Anda bertanya – tanya bagaimana tubuh kita menyerap glukosa dan bagaimana akhirnya menghilang dari filtrat? Mari kita selami lebih dalam proses penyerapan glukosa dimulai di usus kecil, di mana sebagian besar karbohidrat yang kita makan dicerna dan dipecah menjadi molekul yang lebih kecil. Enzim dalam usus kecil kita kemudian mengubah molekul – molekul yang lebih kecil menjadi glukosa, yang diserap ke dalam aliran darah melalui lapisan usus kecil. Dari sana, glukosa bergerak melalui aliran darah untuk mencapai sel – sel tubuh kita. Namun tidak semua glukosa yang kita konsumsi langsung dibutuhkan untuk energi. Kelebihan glukosa dikirim ke ginjal untuk dieliminasi melalui urin. Namun, ginjal kita menyerap kembali glukosa dari urin ketika kadarnya terlalu tinggi, untuk menggunakannya kembali untuk memenuhi kebutuhan energi. Glukosa yang tidak diserap kembali melewati nefron ginjal, dan di sinilah konsep filtrasi ikut bermain. Proses filtrasi berlangsung di glomerulus, jaringan kecil pembuluh darah di nefron ginjal. Glomerulus bertindak seperti saringan, menyaring produk limbah dari darah dan mengirimkannya ke urin. Namun, molekul glukosa lebih besar daripada kebanyakan produk limbah, yang mendorong ginjal untuk menyerapnya kembali ke dalam aliran darah untuk menghindari hilangnya nutrisi penting ini melalui urin. Proses reabsorpsi terjadi pada tubulus proksimal nefron. Di sini, sel – sel khusus yang melapisi tubulus secara aktif mengangkut glukosa kembali ke aliran darah. Proses reabsorpsi ini memastikan bahwa sebagian besar glukosa yang melewati nefron dikembalikan ke aliran darah. Namun, ketika kadar glukosa darah terlalu tinggi, mekanisme reabsorpsi akan kewalahan, dan glukosa mulai muncul dalam urin. Pada akhirnya, glukosa diserap sampai menghilang dari filtrat karena mekanisme reabsorpsi. Ini memberi tubuh kita energi yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai fungsi, dan kelebihannya dihilangkan melalui urin. Penyerapan dan reabsorpsi glukosa yang tepat sangat penting untuk menjaga kadar gula darah yang sehat dan menghindari komplikasi yang terkait dengan kadar glukosa darah tinggi. Kesimpulannya, penyerapan glukosa adalah proses kompleks yang melibatkan beberapa organ dan sel khusus. Proses reabsorpsi memastikan bahwa sebagian besar glukosa dikembalikan ke aliran darah dan membantu menjaga kadar glukosa darah yang sehat. Memahami bagaimana tubuh kita berfungsi untuk menyerap glukosa dapat membantu kita membuat pilihan diet dan gaya hidup yang terinformasi yang mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.A Ujung akhir tubulus proksimal B. Korteks dan medula Glukosa direabsorpsi hingga hilang dari filtrat saat berada pada.. D. Tes Isian singkat 1. Selain sebagai alat ekskresi ginjal juga berfunngsi sebagai .. yaitu organ yang memelihara keseimbangan garam cairan tubuh suatu organism. 2.
Biologi Sistem Ekskresi Daftar Materi Bab 1 Struktur dan Fungsi Ginjal Proses Pembentukan Urine Latihan 1 Latihan 2 Latihan 3 Latihan 4 Latihan 5 MATERI Struktur dan Fungsi Ginjal ​​​​​​​ Sobat Pintar, ginjal terdiri atas dua lapisan, bagian luar disebut korteks kulit ginjal, sedangkan bagian dalam disebut medula sumsum ginjal lapisan dalam ginjal berupa rongga disebut pelvis renalis. Satuan struktural dan fungsional ginjal yang terkecil disebut nefron. Tiap nefron terdiri atas badan malpighi yang tersusun dari kapsul Bowman, glomerulus, yang terdapat dibagian korteks, serta tubulus-tubulus yaitu tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, tubulus pengumpul collecting tubule, dan lengkung Henle yang terdapat di bagian medula, Bagian lengkung Henle ada dua yaitu lengkung Henle asendens menanjak dan descendens menurun. Ginjal dan bagian-bagiannya pada manusia Fungsi Ginjal Membuang zat sisa metabolisme tubuh Mengatur keseimbangan air dan garam di dalam tubuh Membuang zat-zat yang berbahaya bagi tubuh seperti obat-obatan, bakteri, dan zat warna Mengatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan asam atau basa, serta membuang kelebihan zat makanan tertentu seperti glukosa dan vitamin Proses Pembentukan Urine ​​​​​​Sobat Pintar, proses pembentukan urin dalam ginjal dapat dibagi menjadi tiga tahap. Filtrasi penyaringan Ketika darah masuk glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut melewati pori-pori endotelium kapiler, glomerulus, kemudian menuju membran dasar dan melewati lempeng filtrasi masuk kedalam ruang kapsula bowman. Hasil filtrasi dari glomerulus dan kapsula bowman disebut filtrasi glomerulus atau urin primer. Filtrasi terjadi di kapsula bowman dan glomerulus. Reabsorpsi penyerapan kembali Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, dan sebagian tubulus kontortus distal. Urin primer masuk dari glomerulus ke tubulus kontortus proksimal. Urin primer ini hipotonis dibanding plasma darah. Kemudian terjadi reabsorpsi glukosa dan 67% ion Na+, selain itu juga terjadi reabsorpsi air dan ion Cl- secara pasif. Bersamaan dengan itu, filtrat menuju lengkung henle. Filtrat ini telah berkurang volumenya dan bersifat isotonis dengan cairan pada jaringan di sekitar tubulus kontortus proksimal. Pada lengkung henle terjadi sekresi aktif ion Cl- ke jaringan di sekitarnya. Reabsorpsi dilanjutkan di tubulus kontortus distal. Pada tubulus ini terjadi reabsorpsi Na+ dan air di bawah kontrol ADH. Augmentasi Pengumpulan Urin sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju tubulus pengumpul. Pada tubulus pengumpul ini masih terjadi penyerapan ion Na+,Cl-, dan urea sehingga terbentuklah urin sesungguhnya. Dari tubulus pengumpul, urin dibawa ke pelvis renalis. Dari pelvis renalis, urin mengalir melalui ureter menuju vesika urinaria kandungan kemih yang merupakan tempat penyimpanan semantara urin. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi urin Emosi, emosi tertentu dapat merangsang peningkatan dan penurunan volume urin. Konsentrasi Darah, konsentrasi air dan larutan dalam darah berpengaruh terhadap produksi urin. Suhu, jika suhu eksternal dan internal naik diatas normal maka kecepatan respirasi meningkat dan pembuluh kutaneus melebar sehingga cairan tubuh berdifusi dari kapiler ke permukaan kulit. Zat-Zat Diuretik, misalnya, kopi, teh dan alkohol karena zat tersebut dapat menghambat reabsorpsi ion Na+. Apakah sobat pintar sudah paham? Jika belum paham bisa kita diskusikan di kolom komentar ya.... 1. Perhatikan gambar penampang ginjal berikut! Jika terjadi kerusakan pada gambar berlabel X, akan mengakibatkan gangguan yang disebut.... A. diabetes insipidus B. poliuria C. batu ginjal D. albuminuria E. nefritis JAWABAN BENAR PEMBAHASAN Bagian yang ditunjuk oleh huruf X adalah glomerulus. Kerusakan pada glomerulus akan mengakibatkan albuminaria, yaitu kelainan yang disebabkan karena protein tidak tersaring di glomerulus, akibatnya pada urine masih mengandung protein. Beberapa gangguan lain yang bisa terjadi di ginjal 2. Kelainan yang ditandai dengan tidak terbentuknya urine, yang disebabkan kerusakan pada glomerulus adalah.... A. Albuminuria B. Anuria C. Batu ginjal D. Diabetes Insipidus E. nefritis JAWABAN BENAR PEMBAHASAN Anuria merupakan kelainan yang ditandai dengan tidak terbentuknya urine. Yang disebabkan oleh kerusakan pada glomerulus sehingga ginjal tidak mampu memfiltrasi darah. Akibatnya, tidak ada urine yang dihasilkan. 3. Di bawah ini merupakan contoh penyakit karena ginjal mengalami kelainan pada saat peristiwa reabsorpsi, yaitu …. A. nefritis B. batu ginjal C. poliuria D. albuminuria E. oliguria JAWABAN BENAR PEMBAHASAN Albuminuria adalah adanya senyawa protein di dalam urine yang disebabkan karena adanya kerusakan atau iritasi sel-sel ginjal akibat infeksi. 4. Glukosa direabsorpsi hingga hilang dari filtrat saat berada di…. A. kapsula Bowman B. awal masuk lengkung Henle C. ujung akhir tubulus distal D. ujung akhir duktus pengumpul E. ujung akhir tubulus proksimal JAWABAN BENAR E. ujung akhir tubulus proksimal PEMBAHASAN Tubulus kontortus proksimal merupakan tempat terjadinya reabsorpsi penyerapan kembali zat-zat yang masih berguna, seperti air, asam amino, dan glukosa. Penyerapan glukosa terjadi sampai ujung akhir tubulus kontortus proksimal. 5. Penyakit diabetes insipidus disebabkan karena …. A. kekurangan hormon antidiuretika B. kekurangan hormon insulin C. terlalu banyak minum air D. bagian korteks ginjal mengalami peradangan E. alat korteks ginjal mengalami kerusakan JAWABAN BENAR A. kekurangan hormon antidiuretika PEMBAHASAN Hormon antidiuretic ADH berfungsi dalam penyerapan air pada tubulus distal. Jika ADH sedikit maka sedikit pula air yang dapat diserap sehingga urine yang dikeluarkan menjadi berlebih poliuria/diabetes insipidus.Reabsorpsiadalah proses penyerapan kembali filtrat glomerulus yang masih bisa digunakan oleh tubuh. Bagian yang berperan dalam proses ini meliputi sel-sel epitelium pada tubulus proksimal, lengkung Henle, dan sebagian tubulus distal. Setelah urine primer melalui arteriol aferen akan dialirkan menuju tubulus proksimal. Kandungan Proses Pembentukan Urine – Faktor, Filtrasi, Reabsorbsi, Augmentasi, Nefron, zat Sisa Dalam pembentukan urine terjadi menjadi tiga proses yaitu penyaringan filtrasi , penyerapan kembali reabsorpsi dan pengeluaran zat augmentasi . Pembahasan Singkat Proses Pembentukan Urine Zat-zat yang berguna dan zat-zat beracun dipisahkan melalui proses penyaringan. Proses penyaringan darah terjadi di dalam badan Malpighi, khususnya glomerulus, yang terdapat di bagian kulit ginjal. Darah masuk ke ginjal melalui arteri ginjal, kemudian menuju ke glomerulus untuk disaring. Hasil penyaringan darah oleh glomerulus ini berupa filtrate glomerulus. Selanjutnya, filtrate masuk ke dalam kapsula Bowman dan disebut urine primer. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √ Tentang Shalat Pengertian, Rukun Shalat, Manfaat Dan Makna Shalat Molekul-molekul yang besar seperti protein dan sel-sel darah tidak dapat melewati glomerulus. Jadi filtrate glomerulus hanya mengandung zat gula, air, garam-garam mineral dam asam amino yang masih dibutuhkan oleh tubuh. Filtrat glomerulus kemudian dialirkan melalui tubulus-tubulus di dalam sumsum ginjal. Disepanjang tubulus saluran terjadi penyerapan kembali reabsorpsi zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh. Pembuluh-pembuluh kapiler di dinding tubulus menyerap zat gula, asam amino dan garam-garam mineral dalam bentuk ion-ion anorganik untuk dibawa masuk ke aliran darah. Zat-zat yang tidak terserap ke dalam darah disebut filtrate tubulus atau urine sekunder. Filtrate tubulus kemudian terus mengalir di sepanjang tubulus dan bergabung dengan zat-zat sisa yang lain menuju ke tubulus distal. Didalam tubulus distal terjadilah proses augmentasi. Setelah menjalani proses tersebut, terbentuklah urine. Sesungguhnya yang dikumpulkan melalui tubula kolekta untuk dialirkan menuju rongga ginjal. Dan rongga ginjal, urine dialirkan melalui ureter menuju ke kantong kemih vesica urinaria . Pada pangkal kantong kemih terdapat otot melingkar sfingter , jika kantong kemih penuh otot melingkar tersebut tertekan dan merenggang. Merenggangnya otot lingkar pada pangkal kantong kemih menimbulkan rangsangan berupa keinginan buang air kecil. Selanjutnya urine dibuang ke luar tubuh melalui uretra. Setelah mengalami proses filtrasi, reabsorpsi dan augmentasi terbentuklah urine yang mengandung zat-zat sisa dan zat-zat berlebih yang sudah tidak digunakan tubuh. Urine yang dikeluarkan dan ginjal sebagian besar lebih kurang 95% terdiri atas air, sedangkan sisanya lebih kurang 5% terdiri atas zat-zat berikut ini. Zat-zat Sisa Urine Nah berikut ini zat-zat sisa yaitu Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √ Sifat Wajib, Mustahil Dan Jaiz Bagi Nabi Dan Rasul Urea, asam urine dan amonia yang merupakan sisa-sisa pembongkaran protein. Garam-garam mineral, terutama garam dapur. Zat warna empedu, yang menyebabkan urine berwarna kekuning-kuningan. Zat-zat yang berlebihan dalam darah, seperti vitamin, obat-obatan dan hormon. Para dokter dapat mendiagnosis suatu penyakit dengan mengetahui kandungan zat di dalam air kencing pasien melalui tes urine. Urine seseorang yang masih mengandung zat gula menunjukkan bahwa orang tersebut menderita penyakit kencing manis diabetes melitus , sedangkan urine yang masih mengandung protein menunjukkan adanya kerusakan pada ginjal. Ginjal sehat atau normal yang cukup mendapatkan air minum dapat mengeluarkan hampir semua zat yang tidak diperlukan oleh tubuh. Apabila terlalu sedikit memperoleh air minum, urine menjadi pekat. Hal demikianlah yang dapat mengakibatkan peradangan pada ginjal dan kantong kemih. Pada saat tubuh berkeringat lebih banyak dan biasanya karena sakit, ginjal akan kekurangan air. akibatnya urine berwarna kuning tua. Jika kita banyak minum air darah akan mengandung lebih banyak air. yang akibatnya ginjal akan menghasilkan banyak urine yang encer tidak pekat berwarna kuning muda pucat . Mekanisme singkatnya yaitu Darah > Badan Malpighi > Sumsum Ginjal > Urine Sekunder > Pelvis > Kantong Kemih > Uretra Glomerulus berfungsi sebagai filtrasi, pada simpai Bowman berfungsi untuk menampung hasil filtrasi dari glomerulus. Pada tubulus ginjal akan terjadi penyerapan kembali dari zat-zat yang sudah disaring pada glomerulus, sisa cairan akan diteruskan ke piala ginjal terus berlanjut ke ureter. Urin berasal dari darah yang dibawa arteri renalis masuk ke dalam ginjal, darah ini terdiri dari bagian yang padat yaitu sel darah dan bagian plasma darah. Ada 3 tahap pembentukan urin Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √ Pengertian Akhlakul Karimah Adalah Dalil, Jenis & Contoh Proses filtrasi Terjadi di glomerulus, proses ini terjadi karena permukaan aferent lebih besar dari permukaan eferent maka terjadi penyerapan darah, sedangkan sebagian yang disaring adalah bagian cairan darah kecuali protein, cairan yang tersaring ditampung oleh simpai Bowman yang terdiri dari glukosa, air, sodium klorida, sulfat, bikarbonat, dll. diteruskan ke tubulus ginjal. Proses reabsorbsi Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium, klorida, fosfat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal dengan obligator reabsorbsi terjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan dari sodium dan ion bikarbonat, bila diperlukan akan diserap kembali kedalam tubulus bagian bawah, penyerapannya terjadi secara aktif dikenal dengan reabsorbs fakultatif dan sisanya dialirkan pada papilla renalis. Augmentasi Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra. Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin. Proses Pembentukan Urine Oleh Satu Nefron Dan Tubulus Kolektivus Darah yang masuk ke glomerulus akan mengalami proses filtrasi. Hasil filtrasi darah glomerulus disebut urine primer atau filtrat glomerulus. Filtrat glomerulus tersebut akan masuk ke tubulus kontortus proksimal. Pada tubulus kontortus proksimal, glukosa dan asam amino dari filtrate akan direabsorpsi menuju kapiler. NaCl akan direabsorpsi di tubulus kontortus proksimal dan kontortus distal. Pada saat NaCl direabsorpsi, air akan berosmosis pula ke dalam darah. Selain itu, sekresi H+ dan reabsorpsi HCO3- terjadi pula di tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal. Lengkung Henle dan tubulus kolektivus memiliki satu fungsi utama yaitu reabsorpsi air. Lengkung Henle akan membawa filtrat ke bagian medula dan kembali ke bagian korteks. Air akan meninggalkan tubulus karena cairan interstitial darah pada bagian medula memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan pada filtrate. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √ 101 Nama Nama Hari Akhir Dalam Al Quran dan Dalilnya LENGKAP Pada bagian lengkung Henle ascenden naik reabsorpsi air akan berhenti karena tubulus tersebut impermeabel tidak dapat ditembus terhadap air. Pada bagian ini, terjadi reabsorpsi NaCl dari filtrat menuju darah. Tahap terakir filtrasi terjadi pada bagian tulubus kolektivus Pada bagian ini terjadi reabsorpsi NaCl. Proses ini menentukan kadar garam di dalam urine. Pada bagian medula, tubulus kolektivus menjadi permeable dapat ditembus terhadap urea. Akibatnya, urea akan direabsorpsi menuju darah. Ketika filtrat menuju medula, air akan lebih banyak direabsorpsi sebelum masuk ke pelvis. Beberapa tubulus kolektivus akan bermuara di bagian pelvis yang kemudian akan menuju ureter sebelum akhirnya sampai di kantung kemih. Urine akan ditampung pada kantung kemih sebelum akhirnya dikeluarkan melalui uretra. Faktor – Faktor Pembentukan Urine Berikut Ini Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Urine. Hormon ADH Hormon ini memiliki peran dalam meningkatkan reabsorpsi air sehingga dapat mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh. Hormon ini dibentuk oleh hipotalamus yang ada di hipofisis posterior yang mensekresi ADH dengan meningkatkan osmolaritas dan menurunkan cairan ekstrasel Frandson,2003 Aldosteron Hormon ini berfungsi pada absorbsi natrium yang disekresi oleh kelenjar adrenal di tubulus ginjal. Proses pengeluaran aldosteron ini diatur oleh adanya perubahan konsentrasi kalium, natrium, dan sistem angiotensin rennin Frandson, 2003 Prostaglandin Prostagladin merupakan asam lemak yang ada pada jaringan yang berlungsi merespons radang, pengendalian tekanan darah, kontraksi uterus, dan pengaturan pergerakan gastrointestinal. Pada ginjal, asam lemak ini berperan dalam mengatur sirkulasi ginjal Frandson, 2003 Gukokortikoid Hormon ini berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air yang menyebabkan volume darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium Frandson, 2003 Renin Selain itu ginjal menghasilkan Renin; yang dihasilkan oleh sel-sel apparatus jukstaglomerularis pada Konstriksi arteria renalis iskhemia ginjal Terdapat perdarahan iskhemia ginjal Uncapsulated ren ginjal dibungkus dengan karet atau sutra Innervasi ginjal dihilangkan Transplantasi ginjal iskhemia ginjal Zat – zat diuretic Banyak terdapat pada kopi, teh, alkohol. Akibatnya jika banyak mengkonsumsi zat diuretik ini maka akan menghambat proses reabsorpsi, sehingga volume urin bertambah. Suhu internal atau eksternal Jika suhu naik di atas normal, maka kecepatan respirasi meningkat dan mengurangi volume urin. Konsentrasi Darah Jika kita tidak minum air seharian, maka konsentrasi air dalam darah air di ginjal mengingkat, volume urin menurun. Emosi Emosi tertentu dapat merangsang peningkatan dan penurunan volume urin. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √ Pengertian Akhlak Adalah Tujuan, Macam, Contoh dan Dalil Lengkap Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari Kemudian pada saat sidang berlangsung, para tokoh nasional seperti Moh. Yamin, Soepomo, dan Soekarno mengusulkan pandangan tentang falsafah atau dasar negara Republik Indonesia. Berikut usulan dari masing-masing tokoh dalam sidang BPUPKI seperti dikutip dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII SMP/MTs yang disusun oleh
Salah satu organ ekskresi pada tubuh manusia adalah organ ginjal. Fungsi ginjal dalam sistem ekskresi ialah mengekskresikan zat sisa metabolisme dalam bentuk urine. Proses pembentukan urine dalam ginjal dibagi menjadi 3 sebagai berikut. Tahapan Proses Tempat Produk Filtrasi Penyaringan sel darah, protein, amilum Glomerulus urine primer Reabsorpsi Penyerapan kembali glukosa, garam, air, asam amino Tubulus kontortus proksimal urine sekunder Augmentasi Penambahan zat sisa urea Tubulus kontortus distal urine sesungguhnya Sehingga glukosa diserap kembali di tubulus kontortus proksimal pada proses reabsorpsi
Soal1. jika bagian organ pada gambar berikut mengalami kerusakan, kita akan kesulitan untuk mengekskresikan. Apa itu Glukosa? Hello Readers! Kali ini kita akan membahas tentang glukosa. Glukosa adalah gula sederhana yang merupakan sumber energi bagi sel dalam tubuh manusia. Glukosa dihasilkan dari makanan yang kita konsumsi dan diangkut oleh darah ke seluruh tubuh. Bagaimana Glukosa Direabsorpsi? Setelah masuk ke dalam tubuh, glukosa disaring oleh ginjal dan masuk ke dalam filtrat. Filtrat yang mengandung glukosa kemudian masuk ke dalam tubulus proksimal untuk direabsorpsi kembali oleh tubuh. Proses ini dilakukan melalui mekanisme transport aktif dan pasif. Proses Transport Aktif pada Glukosa Pada proses transport aktif, glukosa direabsorpsi melalui protein transpor khusus yang disebut SGLT Sodium Glucose Transporter. Protein ini memompa glukosa ke dalam sel dengan bantuan ion natrium. Proses ini membutuhkan energi ATP dan hanya terjadi pada tubulus proksimal. Proses Transport Pasif pada Glukosa Selain melalui proses transport aktif, glukosa juga dapat direabsorpsi melalui proses transport pasif. Transport pasif berjalan melalui protein GLUT Glucose Transporter yang memungkinkan glukosa melewati membran sel tanpa membutuhkan energi ATP. GLUT terdapat pada seluruh tubuh, termasuk pada tubulus proksimal. Bagaimana Glukosa Hilang dari Filtrat? Setelah direabsorpsi oleh tubulus proksimal, glukosa kemudian masuk ke dalam darah melalui pembuluh darah kapiler. Jika kadar glukosa dalam darah sudah mencapai ambang batas atau threshold, maka glukosa tidak akan lagi direabsorpsi oleh tubulus proksimal dan akan dikeluarkan bersama urin. Ambang Batas atau Threshold Glukosa Ambang batas atau threshold glukosa adalah kadar glukosa tertentu dalam darah dimana tubulus proksimal tidak mampu lagi mengabsorpsi glukosa kembali. Pada orang sehat, ambang batas glukosa berkisar antara 140-180 mg/dL. Pengaruh Hormon Insulin pada Absorpsi Glukosa Selain mekanisme transport aktif dan pasif, hormon insulin juga mempengaruhi absorpsi glukosa pada tubulus proksimal. Insulin merangsang peningkatan jumlah protein SGLT dan GLUT pada membran sel tubulus proksimal, sehingga jumlah glukosa yang direabsorpsi meningkat. Faktor yang Mempengaruhi Absorpsi Glukosa Beberapa faktor dapat mempengaruhi proses absorpsi glukosa pada tubulus proksimal, seperti kadar glukosa dalam darah, kadar insulin, tekanan darah, dan kondisi ginjal. Dampak Kadar Glukosa yang Tinggi pada Tubulus Proksimal Jika kadar glukosa dalam darah terlalu tinggi, tubulus proksimal tidak mampu lagi menyerap seluruh glukosa yang masuk ke dalam filtrat. Hal ini dapat menyebabkan glukosa yang tidak direabsorpsi terus mengalir ke dalam urine, sehingga terjadi glukosuria atau kadar glukosa yang tinggi dalam urine. Glukosuria dan Diabetes Melitus Glukosuria adalah kondisi dimana terjadi peningkatan kadar glukosa dalam urine. Kondisi ini sering terjadi pada penderita diabetes melitus yang tidak terkontrol, karena kadar glukosa dalam darah yang tinggi tidak dapat lagi direabsorpsi oleh tubulus proksimal. Pencegahan Glukosuria Untuk mencegah terjadinya glukosuria, penderita diabetes melitus harus menjaga kadar glukosa dalam darahnya tetap stabil dengan mengontrol pola makan dan minum obat sesuai anjuran dokter. Kesimpulan Setelah disaring oleh ginjal, glukosa masuk ke dalam filtrat dan direabsorpsi oleh tubulus proksimal melalui mekanisme transport aktif dan pasif. Jika kadar glukosa dalam darah sudah mencapai ambang batas, glukosa tidak akan lagi direabsorpsi dan akan dikeluarkan bersama urine. Hormon insulin dan faktor lainnya dapat mempengaruhi proses absorpsi glukosa pada tubulus proksimal. Kadar glukosa yang tinggi dapat menyebabkan glukosuria, yang sering terjadi pada penderita diabetes melitus yang tidak terkontrol. Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya!Ketikaberada dalam air tawar, kulit katak mengakumulasikan garam - garam tertentu dari air melalui transpor aktif dan ginjal mengeksresikan urin encer. Di darat dimana dehidrasi adalah permasalahan osmoregulasi yang paling mendesak, katak menghemat cairan tubuh dengan cara menyerap kembali air melewati epitelium kandung kemih.PEMBAHASAN SEL Sel merupakan unit dasar terkecil yang mendasari suatu kehidupan. Ilmu yang mempelajari sel disebut sitologi (cytology). 1. bagian dari sel a. plasma sel 1) sebagai pembatas terluar dari sel yang membatasi komponen dalam sel dengan lingkungan luar sel 2) tersusun atas fosfolipid dan protein 3) membrane plasma memungkinkan sel untuk berinteraksi dengan sel yang lain, tempat
Sudahbanyak artis yang mengalami insiden payudara ngintip di depan publik. Namun bagi penyanyi wanita rasanya harus lebih hati-hati. Sebab, tak jarang payudara mereka ngintip di atas panggung dan ditonton ribuan penonton. Berikut adalah artis dunia maupun Tanah Air yang dadanya pernah ngintip bahkan topless saat manggung:MhmE.